Love Story
Kami dipertemukan di waktu yang agak lucu—saat dua hati baru saja menutup bab “move on.”
Katanya, jodoh datang saat kita tak mencari. Nyatanya? Kami cuma mau fokus kerja, eh… malah ketemu yang bikin deg-degan tiap hari.
Obrolan pertama kami sederhana: tentang tugas, kopi, dan sedikit drama hidup masing-masing.
Tapi entah kenapa, makin lama, kok hidup terasa lebih seru kalau dijalani bareng dia.
Salah satu momen tak terlupakan? Waktu aku kasih dia oleh-oleh… air laut.
Iya, air laut beneran, dalam botol. Nggak tahu maksudnya romantis atau absurd, tapi sejak itu kami tahu—kisah ini nggak akan biasa-biasa aja.
Kami bukan pasangan drama Korea, tapi kisah kami punya alur manis—plus sedikit plot twist dan komedi.
Bukan cinta yang meledak-ledak, tapi yang tumbuh diam-diam, pelan-pelan, dan bikin betah.
Sampai akhirnya kami sadar: yang kami cari ternyata sudah ada di depan mata.
Teman ngobrol, partner kerja, dan kini… calon teman hidup.
Jadi, inilah kami—yang dulu cuma saling menyapa sambil lalu,
Kini bersiap menempuh jalan baru sebagai dua orang yang (akhirnya) sepakat:
“Yuk, kita bareng-bareng terus, ya.”